Kongo Belajar Restotasi Lahan Gambut ke Kalimantan Barat Kongo Belajar Restotasi Lahan Gambut ke Kalimantan Barat ...
Kongo Belajar Restotasi Lahan Gambut ke Kalimantan Barat Reporter:
Antara
Editor:Tulus Wijanarko
Senin, 29 Oktober 2018 09:47 WIB
Berkah Purun di Lahan Gambut
TEMPO.CO, Pontianak - Republik Kongo menjadikan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sebagai referensi restorasi gambut. "Kita sangat bersyukur karena Kalbar menjadi barometer serta menjadi daerah referensi untuk restorasi lahan gambut bagi neg ara lain. Hal ini tentu membuktikan Kalbar menjadi perhatian dunia," kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji di Pontianak, Senin, 29/10.
Saat menyambut kedatangan Menteri Pariwisata dan Lingkungan Hidup Republik Kongo yang diwakili oleh Arlette Soudan-Nonault, di Kalbar, ia menyebutkan bahwa Kalbar memiliki 1,7 juta hektare lahan gambut. Dia mengatakan bahwa di lahan gambut bisa ditanam talas yang juga bisa diterapkan di Kongo.
Sebab, makanan utama warga Kongo adalah umbi-umbian. âNah di Pontianak ini ada satu tanaman umbi-umbian atau talas yang ditanam sekitar lahan gambut,â kata dia. Talas ditanam di kedalaman enam meter dan bisa menghasilkan 20 sampai 25 ton per hectare.
Selain talas, tanaman Aloe vera (lidah buaya) juga bisa tumbuh di lahan gambut. Terutama yan berada di deklat garis Khatulistiwa, bisa tumbuh berkisar 2 hingga 3 kilogram. âIni juga bisa dimanfaatkan warga negara Republik Kongo untuk memanfaatkan lahan gambut disana," kata Su tarmidji.
Arlette Soudan-Nonault mengatakan, restorasi gambut di Kongo itu dilakukan untuk melindungi hak masyarakat lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam di area gambut. Selain itu juga untuk memelihara tata cara tradisional mereka dan mengimplementasikan prinsip Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan (Padiatapa) dalam aktivitas bersama masyarakat lokal.
Dengan adanya restorasi gambut tersebut, maka akan membantu mereka memanfaatkan lahan gambut secara berkelanjutan. Juga mengembangkan metode yang tidak merusak lahan. Mereka juga menegaskan komitmen untuk melawan perubahan iklim dan mempromosikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan sebagai prioritas utama.
"Pertemuan ini merupakan sangat penting bagi negara kami (Republik Kongo). Jadi kami juga melakukan perjanjian tripartit antara Indonesia, Republik Demokratik Kongo dan Republik Kongo untuk penanganan lahan gambut dan resefasinya," kata dia.
ANTARA
Lihat Juga
Terkait

Budidaya Kopi Liberika dan Madu Rasa Asam di Lahan Gambut
50 hari lalu
Cegah Pembakaran Lahan Gambut, BPPT Kembangkan Produk Biopeat
9 Agustus 2018
Berebut Lahan Gambut di Rawa Tripa
2 Juli 2018
Pemetaan Gambut, BIG Pakai Metode Juara Indonesian Peat Prize
3 Februari 2018
Awal November, Yogyakarta Menggelar Vegan Festival
6 jam lalu
Tangkiang dan Dangau, Bangunan Adat Suku Semende yang Tahan Gempa
7 jam lalu
Dampak Beragam Festival, Omzet Penjualan Batik Banyuwangi Melejit
8 jam lalu
Muncul Ide Menjadikan Lombok jadi Kawasan Mempelajari Gempa
9 jam lalu
Keriuhan Perang Tomat di Bandung Barat
2 hari lalu
Menikmati Keindahan Pemandangan Danau Derborence di Swiss
3 hari lalu
Mengenal Berbagai Tradisi yang Digelar di Boyolali Pada Oktobe r
3 hari lalu
Dukutan, Tradisi di Kaki Gunung Lawu yang Terus Dilestarikan
3 hari lalu
Berkeliling Putrajaya, Kota Be rkonsep Masa Depan
3 hari lalu
Bukit Bintang, Surga Wisata Belanja di Kuala Lumpur
3 hari lalu
Keindahan Arsitektur Masjid Putra di Malaysia
11 hari lalu
Menjelajahi Kuliner Legendaris Bogor
11 hari laluterpopuler
Adat Suku Semende, Berburu Babi untuk Menjalin Kekerabatan
Pasca Kebakaran, Jalur Pendakian Gunung Merbabu Dibuka November
Belum Ada Titik Temu Perubahan Manajemen Lalu lintas di Malioboro
Bentang Alam Belitung Cocok untuk Pengembangan Nomadic Tourism
Pemerintah Suriah Membuka Kembali Museum Nasional

Beda Pandangan Politik, Pendukung Trump Kirim Sejumlah Bom Pipa

Harapan Tersisa soal Putusan Bawaslu DKI soal Videotron Jokowi

Sunjaya Ditahan, Nasib Pemerintahan di Pundak Plh Bupati Cirebon

MRT Ingin Ambil Jalur Gemuk, Transjakarta Ngotot Bertahan

Tiga Bentang Alam Ini Bisa Jadi Andalan Geowisata di Riau
5 jam lalu
Awal November, Yogyakarta Menggelar Vegan Festival
6 jam lalu
Tangkiang dan Dangau, Bangunan Adat Suku Semende yang Tahan Gempa
7 jam lalu
Dampak Beragam Festival, Omzet Penjualan Batik Banyuwangi Melejit
8 jam lalu
Muncul Ide Menjadikan Lombok jadi Kawasan Mempelajari Gempa
10 jam lalu
Pemerintah Suriah Membuka Kembali Museum Nasional
11 jam lalu
Adat Suku Semende, Berburu Babi untuk Menjalin Kekerabatan
15 jam lalu
Bentang Alam Belitung Cocok untuk Pengembangan Nomadic Tourism
15 jam lalu
Belum Ada Titik Temu Perubahan Manajemen Lalu lintas di Malioboro
16 jam lalu
Pasca Kebakaran, Jalur Pendakian Gunung Merbabu Dibuka November
18 jam laluLion Air JT 610 Seharga 1,7 Triliun Rupiah Hanya Terbang 3 Bulan

Masa bakti pesawat tipe B 737 8 Max dengan Nomor Penerbangan JT - 610 milik Lion Air seharga 1,7 triliun rupiah berakhir hanya dalam tiga bulan saja.
Sumber: Berita Kalimantan Barat